Rabu, 13 Juli 2016

GAJAHMINAH

Gajahminah
 Ini dia makanan yang ada di desaku, ikan mini yang hanya ada di sungai saat musimnya. Namanya gajahminah. Biasanya dijajakan mentah per kilo. Rasanya yang gurih ketika sudah digoreng garing dengan bumbu kuning menambah selera makan.

NUGET AYAM DAN SAYUR

nuget ayam dan sayur
Kisah di balik nuget ini: daging ayam yang kupakai daging ayam broiler bukan ayam kampung.
kupisahkan hanya dagingnya saja yang diambil. Berhubung di rumah ga ada alat penggiling daging, maka kucincang saja daging ayamnya. Di tengah-tengah pembuatan nuget ga nyadar kalau tepung panirnya kurang. Jadi ya, kuakalin aja kupakai tepung beras yang kubuat butiran-butiran kecil dan kutaruh di kulkas. Kemudian kujadikan pembalut luar pengganti tepung panir yang habis. Sebenernya bisa aja sich, aku beli pergi keluar. Tapi, misua tidak mengijinkan aku keluar rumah. Akhirnya, pakai bahan seadanya. Yang penting hasil akhirnya jadi NUGET :)

Oke, sekarang beralih ke bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan nuget ini.Sebagai berikut. Tapi untuk ukurannya terserah mau pakai seberapa banyak.

Bahan-bahan :
tepung panir
daging ayam cincang
wortel
seledri
air putih (atau susu cair tawar)
minyak goreng
telur

Bumbu:
bawang putih
merica bubuk
garam

Cara membuat:
Campurkan semua bahan dan bumbunya, jangan lupa cicipin dulu apa rasanya sudah pas atau belum. Kalau adonan sudah tercampur masukkan ke loyang segi empat yang dialasi plastik. Aku ga pakai loyang, tapi aku pakai daun pisang. Adonan nugetnya kubungkus seperti membungkus arem-arem tapi bentuknya agak gedean.Kemudian dikukus sampai matang. Setelah matang dinginkan, potong-potong, gulingkan ke telur, tepung panir dan goreng dalam minyak panas. Tunggu sampai kekuningan, dan angkat. Nuget siap disajikan.


NB : Aku ga suka menambahkan susu ke dalam adonan yang menggunakan daging. Karena akan berpengaruh ke kesehatan. Apalagi untuk diet. Susu dan daging itu ga cocok untuk dicampurkan menjadi makanan.


Senin, 13 Juni 2016

Irisan Melon yang Asam Manis

melon iris

Bahan-bahan :
2 iris melon, potong-potong
1,5 sendok makan gula pasir
3 sendok air
1/2 buah jeruk purut

cara membuat :
Panaskan air dan gula, biarkan sampai gula larut kemudian angkat.
Setelah gula dingin masukkan perasan jeruk purut di atasnya.
Guyurkan ke atas irisan melon.

Sabtu, 26 Desember 2015

Sega Oyek + Kluban

sega oyek + kluban






Salah satu jenis makanan di desaku yang biasa 

dijumpai di pagi hari buat sarapan. 

Biasanya dijual Mba Sukini yang jual 

 makanan keliling pagi-pagi. 

Di pasar juga ada yang jual, kalau pas lagi 

pasaran. Kalau di Pasar Suwuk (pasar desaku) 

hari pasarannya hari Senin, Kamis, dan Sabtu. 

Kalau di Pasar Rakit (di kecamatan) hari Selasa dan Jum’at. 

Oyeknya berasal dari singkong. 



Klubannya biasa aja ada urab, daun singkong, bayam, dan kubis rebus.


 

NASI GORENG MAWUT


nasgor mawut


Nasgor yang kumasak ini dicampur mie keriting. Kenapa dicampur mie? Karena persediaan nasi tinggal sedikit. Biar tambah banyak dicampurlah dengan mie.(hehe..)
Nama nasi goreng mawut ini adalah nama jenis nasgor di Solo yang nasinya dicampur mie keriting. Kadang-kadang aku membelinya sepulang kuliah sama Endah di belakang kampus. Cuma bedanya, nasi goreng mawut yang kubeli warnanya merah karena pakai cabe merah dan saus sambal.

SERABI JAGUNG MANIS









Serabi asin pertama yang kubuat dan kurasakan. Biasanya serabi kan dibuat dari gula merah atau gula pasir untuk rasa manisnya. Ini aku hanya pakai kaldu ayam dan garam.
Bahan-bahannya ada : jagung manis rebus, parutan kelapa, santan, keju ceddar, baking powder, telur, dan tepung terigu. Aku nemu resepnya di bungkus Masako. Kebetulan di rumah pas lagi ada bahannya. Jadi sekalian dicobain aja resepnya. 

Awalnya aku bikin yang bundar, tapi berhubung tengahnya ga mateng jadi kubuat seperti kue dadar. Daripada makananku mubazir ga ada yang makan. Lebih baik digoreng di wajan datar untuk adonan serabi sisanya. Serabi rata. Rasanya lumayan enak.


Sabtu, 12 Desember 2015

REMPAH






Nama resep makanan ini “REMPAH” dan ini ada di buku resep jaman dulu. Kalau kita denger kata rempah pasti pikiran kita tertuju pada bumbu-bumbu dapur yang banyak jenisnya. Iya gak? Rempah ini adalah makanan nostalgia dari masa kecilku. Biasanya ibu membuatnya pas ada parutan kelapa yang bekas diambil santannya. Dulu waktu masih kecil, aku masih SD. Di parutan kelapa itu ditambahkan telur, terigu, dan bumbu.

Nah, aku penasaran pas nemu resep masakan jadul punya ibu. Ada resep “rempah” di dalamnya. Ternyata emang rempah banget bumbu-bumbunya. Coba perhatikan ya, di resep menggunakan : laos, sereh, daun jeruk, kemiri, ketumbar, bawang merah, dan bawang putih. Ini aku membuatnya dengan resep dari buku ibuku. 

ini dia resep aslinya :


Kata suamiku, yang gepeng ini lebih enak dari yang lonjong. Lebih gurih.