Kamis, 28 Juli 2011

DUA JENIS GURU


Di hari pendidikan lalu, saya bertemu dua jenis guru: guru kognitif dan guru kreatif. Guru kognitif sangat berpengetahuan. Mereka hafal segala macam rumus, banyak bicara, banyak memberi nasihat, sayangnya sedikit sekali mendengarkan.
            Sebaliknya guru kreatif lebih banyak tersenyum, tangan dan badannya bergerak aktif. Setiap kali diajak berbicara dia mulai dengan mendengarkan, dan saat menjelaskan sesuatu, dia selalu mencari alat peraga. Entah itu tutup pulpen, botol plastik, kertas lipat, atau apa saja. Lantaran jumlahnya sedikit, guru kreatif jarang diberi kesempatan berbicara. Dia tenggelam di antara puluhan guru kognitif yang bicaranya selalu melebar kemana-mana. Mungkin karena guru kognitif tahu banyak, sedangkan guru kreatif berbuat lebih banyak.
Guru Kognitif
            Guru kognitif hanya mengajar dengan mulutnya, berbicara panjang lebar di depan siswa dengan menggunakan alat tulis. Guru ini biasanya sangat bangga dengan murid yang mendapat nilai tinggi, disiplin belajar, rambut rapi, bajunya dimasukkan ke dalam celana/rok, dan hafal semua yang dia ajarkan. Bagi guru kognitif, pusat pembelajaran ada di kepala manusia (brain memory). Asumsinya, semakin banyak yang diketahui seseorang, semakin pintar orang itu, sehingga memiliki masa depan yang lebih baik.  
Guru kognitif adalah guru yang sangat disiplin, memegang aturan, atau -meminjam istilah para birokrat (PNS)- sangat patuh pada “tupoksi”. Saya sering menyebut mereka sebagai guru kurikulum. Kalau di silabus tertulis buku yang diajarkan adalah buku ”x” dan bab yang diberikan adalah bab 1 s.d 12, mereka akan mengejarnya persis seperti itu sampai tuntas.
Karena ujian masuk perguruan itnggi adalah ujian rumus, guru kognitif adalah kebanggan bagi siswa-siswa yang lolos ke kampus-kampus favorit dan peserta UN. Sayangnya, sekarang banyak anak-anak yang cerdas secara kognitif, sulit menemukan “pintu” bagi masa depannya. Anak-anak ini tidak terlatih menembus barikade masa depan yang penuh rintangan, lebih dinamis, dan kaya dengan persaingan.
Guru Kreatif
            Jumlahnya sedikit, seringkali kurang peduli pada tupoksi dan silabus, lebih toleran terhadap perbedaan dan cara berpakaian siswa. Tetapi mereka sebenarnya guru yang bisa mempersiapkan masa depan siswa. Mereka bukan sibuk mengisi kepala siswa dengan rumus, melainkan membongkar siswa didik itu dari segala belenggu yang mengikat.
Belenggu yang bisa ditanam oleh para guru, orang tua, dan tradisi (tampak jelas dalam membuat gambar pemandangan; 2 gunung, matahari di antaranya, awan dan sawah). Atau belenggu lain yang justru mengantarkan siswa pada perilaku selfish, ego-centrism, merasa paling benar, sulit bergaul, mudah panik, mudah tersinggung, kurang berbagi dan lain-lain. Guru-guru ini mengajarkan life skills, bukan hanya soft skills, apalagi hard skill.
Berbeda dengan guru kognitif yang tak punya waktu berbicara tentang kehidupan, mereka justru berbicara tentang kehidupan yang didiami anak didik. Mereka aktif menggunakan segala macam alat peraga. Bagi mereka, memori tak hanya ada di kepala, tapi juga ada di seluruh tubuh manusia. Memori ini dalam biologi disebut myelin (lokomotif penggerak/muscle memory). Dalam ilmu manajemen myelin adalah faktor vital pembentuk harta tak kelihatan (intangibles) seperti gestures, bahasa tubuh, kepercayaan, empati, keterampilan, disiplin diri, dan seterusnya.
Saat bertemu guru kognitif, saya sempat bertanya apakah mereka menggunakan alat-alat peraga yang disediakan di sekolah? Saya terkejut, hampir semua bilang tidak perlu, semua sudah jelas ada di buku. Sebaliknya guru kreatif mengatakan: “Kalau tidak ada alat peraga, kita akan buat sendiri. Kalau perlu kita ajak siswa turun ke lapangan. Kalau tidak bisa mendatangkan Bapak ke dalam kelas, kita ajak siswa ke rumah Bapak,” ujarnya.
Saya tertegun. Seperti itulah guru-guru yang sering saya temui di negara-negara maju. Mereka tak bisa mencetak juara Olimpiade Matematika atau Fisika, tetapi mereka mampu membuat generasi muda menjadi inovator, entrepreneur, dan CEO besar. Mereka kreatif dan membukakan jalan untuk masa depan.

Oleh : Rhenald Kasali (Ketua Program MM UI)
                                                                                                                        www.Seputar-Indonesia.com

Sabtu, 23 Juli 2011

MENGINSTAL CINTA


Saya akan coba kutipkan beberapa kisah menarik yang akan membangkitkan rasa empati kita sebagai manusia. Dengan harapan, akan kembali muncul rasa sayang dan cinta setelah selama sekian tahun bosan dengan rutinitas harian. Atau bagi Anda yang baru saja ingin merasakan dan mencicipi perasaan ini, ada baiknya beberapa paragraf di bawah ini bisa menjadi bacaan yang berguna.

Menginstal Cinta 





Customer service (CS) : Ya, ada yang bisa saya bantu?
Pelanggan (P) : Baik, setelah saya pertimbangkan saya ingin menginstal cinta kasih. Bisakah Anda memandu saya menyelesaikan prosesnya?
CS : Ya, saya dapat membantu Anda. Anda siap melakukannya?
P : Baik, saya tidak mengerti secara teknis, tetapi saya siap menginstalnya sekarang. Apa yang harus saya lakukan dulu?
CS : Langkah pertama adalah membuka HATI Anda. Tahukah Anda dimana hati Anda?
P : Tapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap bisa menginstalnya sementara program-program tersebut aktif?
CS : Program apa saja yang sedang aktif?
P : Sebentar, saya lihat dulu, program yang sedang aktif adalah SAKITHATI.EXE, DENDAM.EXE dan BENCI.COM
CS : Tidak apa-apa. CINTA KASIH akan menghapus SAKITHATI.EXE dari system operasi Anda. Program tersebut akan tetap ada dalam memori Anda, tetapi tidak lama karena akan tertimpa program lain. CINTA KASIH akan menimpa MINDER.EXE dengan modul yang disebut PERCAYADIRI.EXE. Tetapi Anda harus mematikan BENCI.COM dan DENDAM.EXE. program tersebut akan menyebabkan CINTA-KASIH tidak terinstal secara sempurna. Dapatkah Anda mematikannya?
P : Saya tidak tahu cara mematikannya. Dapatkah Anda memandu saya?
CS : Dengan senang hati. Gunakan start menu dan aktifkan MEMAAFKAN.EXE aktifkan program ini sesering mungkin sampai BENCI.COM dan DENDAM.EXE terhapus.
P : OK, sudah mati. CINTA-KASIH terinstal secara otomatis. Apakah ini wajar?
CS : Ya, Anda akan menerima pesan bahwa CINTA-KASIH akan terus diinstal kembali dalam HATI Anda. Apakah anda melihat pesan tersebut?
P : Ya. Apakah sudah selesai terinstal?
CS : Ya, tapi ingat bahwa Anda hanya punya program dasarnya saja. Anda perlu mulai menghubungkan HATI yang lain untuk meng-upgrade-nya.
P : Oops. Saya mendapatkan pesan error. Apa yang harus saya lakukan?
CS : Apa pesannya?
P : ERROR 412 – PROGRAM NOT RUN ON INTERNAL COMPONENT. Apa artinya?
CS : jangan kuatir, itu masalah biasa. Artinya, program CINTA-KASIH diset untuk aktif di HATI eksternal tetapi masih belum bisa aktif dalam hati internal Anda. Ini adalah salah satu kerumitan pemrograman, tetapi dalam istilah non-teknis ini berarti Anda harus men-“CINTA-KASIH”-I mesin Anda sendiri sebelum men-CINTA-KASIH-I orang lain.
P : Lalu apa yang harus saya lakukan?
CS : Dapatkah Anda klik pulldown direktori yang disebut “PASRAH”?
P : Ya, sudah.
CS : Bagus. Pilih file-file berikut dan salin ke direktori “MYHEART” MEMAAFKAN-DIRI-SENDIRI.DOC. dan MENYADARI-KEKURANGAN.TXT. system akan menimpa file-file konflik dan mulai memperbaiki program-program yang salah. Anda juga perlu mengosongkan Recycle Bin untuk memastikan program-program yang salah tidak muncul kembali.
P : Sudah. Hei! HATI saya terisi file-file baru.SENYUM.MPG aktif di monitor saya dan menandakan bahwa DAMAI.EXE dan KEPUASAN.COM dikopi ke HATI. Apakah ini wajar?
CS : Kadang-kadang. Orang lain mungkin perlu waktu untuk mendownloadnya. Jadi, CINTA-KASIH telah terinstal dan aktif. Anda harus bisa menanganinya dari sini. Ada satu hal lagi yang penting.
P : Apa?
CS : CINTA-KASIH adalah freeware. Pastikan untuk memberikannya kepada orang lain yang Anda temui. Mereka akan share ke orang lain dan seterusnya sampai Anda akan menerimanya kembali.




***





















SAYUR PUCUK DAUN PACE KUAH SANTAN




The story behind the recipe :
Hemm…pasti ga bakal kepikiran ya? Bikin sayur yang bahannya ga umum dipakai orang. Biasanya sich kalau enggak kubis, ya sawi, bayam, daun singkong, dan lain-lain. Aku sebenernya juga ga merencanakan membuat resep aneh ini.
Pas pulang ke rumah di desa Adipasir, sebuah desa di kecamatan Rakit, kabupaten Banjarnegara. Dan kebetulan juga aku lagi shaum sunnah. Kebetulan udah jam empat sore mau bikin makanan buat buka gitu tapi, setelah ngecek di meja makan ternyata eh ternyata tidak ada sayur ijo. Kebetulan (lagi! Lihat betapa banyak ‘kebetulan’ di tulisan ini) pula ga ada sayuran yang tersedia di dapur buat diolah. Selidik punya selidik, aku mencari bahan-bahan yang bisa dipakai untuk nyayur. Maka segeralah aku berkeliling kebun. Rumahku di desa loh…udah kusebutin tadi di atas ding, hihi… Di kebun ada tanaman bayam, daun melinjo (tentu sama pohonnya juga, hehe…), dan daun singkong yang semuanya tinggal metik doang.
Tapi, tiba-tiba aku teringat penyakit asam urat yang diderita mbahku dan ibuku. Dimana terdapat pantangan jenis bahan makanan yang perlu dihindari, antara lain ketiga jenis daun-daunan yang telah disebutkan di atas. Dan aku rasa aku enggak bakal tega bikin masakan yang membuat beliau-beliau sakit (hiks…)
Ketika kutoleh toleh toleh dan toleh lagi ke seantero kebun, aku menemukan banyak tanaman pace (mengkudu yang punya nama Latin Morinda Citrifolia) yang tumbuh tersebar di kebun samping rumah. Tanpa pikir panjang kupetiklah pucuk-pucuk daun pace, eh mengkudu itu karena tiba-tiba aku terinspirasi sebuah resep masakan yang pernah kubaca di majalah PKK. Selain juga karena penasaran kayak apa rasa daun pace mateng (kalau mentahnya aku ga tau juga sich). Maka terjadilah insiden ini, hahaha…
Ini dia resepnya…silakan disimak.

“Sayur Pucuk Daun Pace Kuah Santan”

Bahan-bahan :
Segenggam pucuk daun mengkudu alias pace
3 gelas santan kelapa

Bumbu :
1 sendok makan minyak goreng 
2 cm Kencur
3 butir Bawang merah
2 siung Bawang putih
Garam secukupnya
Gula secukupnya

Pengolahannya :
Cuci bersih daun mengkudu dan kemudian rebuslah dalam air mendidih selama ± 5 menit. Sambil menunggu daun empuk, siapkan bumbu2. Bawang putih dan kancur plus garam diulek sampai halus. Bawang merah dikupas dan diiris-iris tipis.
Setelah daun matang, angkat dan tiriskan. Daun yang sudah direbus diiris juga ya? Siapkan wajan untuk menumis bumbu, tunggu sampai minyak panas dan masukkan irisan bawang merah. Tunggulah sampai aroma bawang tercium kemudian masukkan bumbu yang sudah dihaluskan. Tumislah sampai bumbu harum.
Masukkan santan kelapa dan biarkan mendidih dalam api sedang. Setelah santan mendidih barulah dimasukkan irisan daun mengkudu tadi. Tunggu beberapa saat sampai santan mendidih lagi. Dan masukkan gula secukupnya.
Nah, selamat mencoba. Cukup simpel bikinnya, enggak ribet. Ada kejutan rasa misterius di ujung lidah yang siap membuat penikmatnya tercengang (apa coba?). Selain rasa segar di lidah karena aku pakai kencur untuk membumbuinya. Tekstur daunnya juga terasa lembut. Enak…oishi…tapi satu rasa misterius itu tadi…(hehe, jadi penasaran kan?). Silakan dicoba sendiri ya biar ga penasaran lagi.
Biar tambah lengkap makannya sama sambel terasi (buat yang suka pedes). Top dah…
Sambel Terasi

Sayur Pucuk Daun Pace Kuah Santan
   
      

Manajemen Diri (sendiri) for Dummies



         Hidup, sering mengantarkan kita pada petualanagn2 ajaib yang tidak pernah kita sangka sebelunmnya. Misteri yang terkandung di dalamnya menarik orang untuk menggelutinya. Ya iyalah kita kan makhluk hidup! Udah ditakdirkan menjadi manusia dan harus hidup dalam dimensi waktu yang ditetapkan-Nya. Oke, mulai serius nih… Sudah menjadi suratan takdir kita menatap mayapada ini diuji dengan seperangkat persoalan2 : mudah-pelik, susah-senang, sehat-sakit, gagal-berhasil, lapang-sempit, aman-bencana, dan lain-lain.
Di sepenggal episode hidup ini kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Sungguh-sungguh menjalani hidup adalah tanda rasa syukur seorang hamba kepada Khaliknya. Dimana ia menjadi yang terbaik di bidang yang digelutinya dengan ikhtiar optimal dalam aktivitas kesehariannya. Untuk mampu memanfaatkan ‘modal’ yang telah diberikan Allah kepada kita. Kita perlu strategi khusus. Perlu manajemen (apa pula ini, nyebut2 kata itu…oke sabar2) yang baik untuk mensukseskan program-program hidup kita meraih impian dan harapan hidup.
Sebenernya niatan awal saya menulis tulisan ini khusus ditujukan buat anak kuliahan (karena saya juga masih kuliah, hehe…). Specially, buat mereka yang mungkin apesnya ga menonjol dalam bidang akademik ataupun bidang pengembangan pribadi. Harapan saya semoga bisa menjadi api penyemangat untuk wake up! Dan berjuang. Oke, udah siap?
Contohna ie, silahkeun diwaosan. (campur2 bahasa Sunda ga papa ya…) Cekitdot…
1.      Manajemen Prioritas
So pasti dong, kita punya prioritas dalam hidup ini. Apapun profesinya! (loh kita kan ngebahas anak kuliahan). Seorang mahasiswa agar berhasil dalam kuliahnya juga perlu manajemen prioritas yang baik. Dia perlu menyeimbangkan kuliah dan kegiatan keorganisasian yang diikuti (kalau jadi aktivis). Bagi yang bukan aktivis yang study oriented juga pasti punya targetan akademik yang mungkin akan menjadi pilihan profesinya kelak.
Biar cepat lulus ia perlu tekun dalam proses perkuliahan. Karena cepat lulus artinya cepat memasuki belantara persaingan kerja. Dan bergegas mengejar impian yang selama ini masih jadi angan-angan belaka. Mungkin menikah, jadi menejer, punya bisnis sendiri, nerbitin buku, dan lain-lain akan menjadi terminal pencapaian di usia berikutnya.
Sering juga kita jumpai ada mahasiswa yang dibela-belain lulus telat karena keasyikan berorganisasi, sibuk main kesana-kemari, merasa saljur (salah jurusan) yang bikin kuliah ogah2an atau alasan2 lain yang bikin orang kagak maju2. Ga salah juga siy, tapi ya itu kurang baik. Karena udah berlaku tidak amanah. Iya, memangnya yang membiayai kuliah siapa hayo? Orang tua kan? Nah, meskipun kuliah bukan di jurusan idaman (buat yang ngaku salah jurusan) kita harus profesional menjalaninya (ciee..). Caranya dengan membuktikan bahwa kita mampu lulus tepat waktu dengan IPK >3. Setelah itu, mau ngapain aja terserah. Seperti orang yang lolos dari kerangkeng gara-gara kuliah di jurusan yang ga diminati (kayak napi, ciaa, apa coba?)
Memang cukup menyiksa kalau terpaksa manjalani kuliah saljur. Nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Apa boleh buat, kita bikin bubur ayam yang enak dengan tambahan suwiran daging ayam, kacang goreng, irisan seledri, bawang goring, emping, dan diracik dengan tambahan bumbu spesial. Kemudian jadilah bubur ayam special (maksa ga yach?). seperti itu seninya. Manajemen prioritasnya adalah menjalani kuliah sebaik-baiknya, semaksimal mungkin karena kita sudah terlanjur memilih kuliah. Jalani dengan keseriusan dan fokus. Karena kuliah itu bukan semata belajar ilmunya, kuliah itu belajar bersosialisasi, belajar pola piker yang benar, dan hal-hal abstrak lainnya. Bahkan jurusan yang kita ambil sekarang tuh belum tentu menentukan karier masa depan kita, maksudnya banyak orang yang berkarir di luar jurusan yang mereka pelajari di kampus.
Cari orang2 yang sevisi dengan kita yang mampu membuat kita termotivasi. Hal itu bisa mengawetkan kita dalam orbit fokus kuliah. Banyak keuntungan yang bakal kita dapet, misalnya kalau kita udah mulai ogah2an ngerjain tugas kuliah, pasti ada yang akan selalu cerewet mengingatkan keteledoran kita. Kalau ngerasa ga kuat bisa mencari wasilah lain sebagai penyeimbnag, misalnya ikut organisasi yang diminati. Dan totallah melakukan keduanya, meski prioritas utama tetap kuliah. Kalau udah ga kuat juga, pindah jurusan gih! (buat yang saljur).

2.      Manajemen waktu
This most most important untuk semua lini kehidupan. Dimanapun orangnya mau di kutub utara sampai di kutub selatan, pokoknya seluruh orang di segala penjuru dunia tunduk pada sunatullah ini (loh?) maksudnya setiap orang wajib melakukan perbuatan utama untuk berhasil menjalani hidup ini. Ngutip kata-kata di film Miracle Worker : “Terkadang dunia bukanlah tempat yang baik untuk siapapun.” Apalagi buat para difable, orang yang normal aja sering kewalahan menghadapi lara dan lapa kehidupan. Iya ga?
Karenanya tidak heran kalau keberhasilan manajemen waktu ini menjadi salah satu kunci kemenangan suatu kaum. Bahwasanya orang yang pandai memanfaatkan waktu di kehidupannya ia bakal mampu meraih kegemilangan dan kejayaan. Dalam penguasaan teknologi saat ini misalnya, kamu bisa lihat siapa mereka yang menguasai teknologi paling mutakhir. Itu! (gaya Mario Teguh mode on, hehe…)
Kalau orang Barat bilang time is money. Maka orang Jepang akan bilang “toki wa kagaku” yang artinya “waktu adalah ilmu.” Hemmm, jadi ngiri sama orang Jepang. Mereka adalah contoh bangsa yang efisien dalam memanfaatkan waktu. Orang Barat juga ding!
Jadi, atur waktu sebaik-baiknya. Jangan sampai keteteran karena kita mengabaikan sebagian tugas yang diberikan pada kita. Kalau memang itu terjadi kita perlu minta bantuan dan tahu kepada siapa kita mesti minta tolong.

3.      Manajemen Keuangan
Karena keuangan kita terbatas untuk meraih yang kita impikan, makanya perlu dimanajemeni. Kalau kita adalah mahasiswa, maka memilih lulus cepat dengan nilai memuaskan adalah prioritas yang bagus untuk keuangan, hehe…. Ya, bisa dipikirkan sendirilah. Artinya kan jadi ga perlu ngulang matkul (mata kuliah) dan ga perlu bayar SPP lagi untuk kelanjutan studi yang kagak selesai2. Beuh…mana ada kuliah murah!
Sebagai gambaran, untuk menuntut ilmu di kampus tempat kita kuliah pasti dibutuhkan biaya sewa kos (bagi yang kos), ongkos makan, SPP tentu saja, uang beli buku, dll. Bisa dibayangkan kalau kuliahnya “diperpanjang” pastinya terjadi “penggelembungan dana” pada pos-pos pembiayaan di atas. Rumit bagi saya untuk memikirkan berapa nominalnya.

4.      Manajemen Tenaga
Jangan sampai kita tidak care sama badan kita sendiri ya karena terlalu semangat mengejar impian. Membiarkan diri terforsir tanpa istirahat bukanlah hal yang baik. Mengingat biaya sakit itu mahal, jadi jagalah kesehatan dengan baik. Kalau sudah waktunya istirahat ya beristirahatlah meski sejenak.
Asupan makanan yang bergizi juga sangat penting untuk menjaga tubuh biar tetap prima. Nutrisi yang mencukupi seringkali berpengaruh pada kinerja sumberdaya manusia bersangkutan selain faktor soft skill di dalam dirinya. Tahu kebiasaan orang Jepang yang doyan banget makan ikan laut? Yups, itu mungkin salah satu cara menjaga kesehatan yang baik. Karena ditengarai ikan laut banyak mengandung omega 3 dan 6 yang berfungsi dalam  proses berpikir di otak kita.
Selain beristirahat, makanan bergizi, ternyata olah raga juga ambil peranan penting dalam menyehatkan tubuh kita loh… Maka setiap ada kesempatan untuk olah badan maka manfaatkanlah. Bisa push up, sit up, atau gerakan senam ringan selama 10 menit di pagi hari. Lakukanlah demi kebaikan diri sendiri. Oke…

5.      Manajemen Pikiran
Pikirkanlah hal-hal yang penting aja. Jangan menghempaskan diri kita pada pikiran yang tidak penting. Rugi! Mungkin pikiran berpengaruh besar sama yang namanya gaya hidup. Yang pasti arahkan pikiran kita pada tujuan yang ingin kita capai. Lakukan afirmasi-afirmasi sebelum kita beranjak tidur dan ulangi lagi setelah bangun tidur. Ini akan membantu sekali untuk memfokuskan pikiran dalam mencapai tujuan.
Sangat dianjurkan untuk membaca buku-buku motivatif karena itu akan berpengaruh positif pada kinerja kita menghasilkan “buah pikiran” yang baik dan qualified alias kompeten (nyambung ga sich?). Seraplah energi positif sebanyak-banyaknya selagi masih muda. Baik itu dari buku, lingkungan pergaulan, film, guru, atau dari pengalaman hidup. Itu semua akan mendewasakan kita untuk menjadi insan yang kehadirannya di bumi ini sekaligus juga menghadirkan manfaat buat orang lain. Bravo!


The last but not least. Walau apapun yang terjadi, kuliah ga sesuai minat, didesak ortu buat milih jurusan tertentu, atau merasa punya hambatan mental yang menggulung laksana deburan ombak di pantai (ehem…). Kita harus bertanggung jawab pada apa yang telah kita pilih untuk kita lakukan dalam hidup ini. Dalam hal ini kuliah. Menjadi pribadi yang amanah dalam menjalani pilihan hidup kita ini akan membuat diri kita berharga. Setidaknya untuk diri kita dan ortu yang telah mengorbankan segalanya untuk anak kesayangannya: kita. Wajib bagi kita untuk membahagiakan ortu dengan mempersembahkan keberhasilan kita (jadi terharu...)
Pokoknya  ingat2 semua pengorbanan orang yang menyayangi kita dan kita ingin membalas pengorbanan mereka dengan persembahan terbaik yang kita bisa. Semangat…! So, untuk menjadi dewasa kitalah yang memilih dengan segala proses yang terjadi dalam diri kita, bukan kita cari di luar sana.
 Karena dengan kedewasaan seseorang akan memiliki penghargaan diri yang baik yang memotivasinya untuk meraih capaian2 prestatif dalam hidupnya. Meskipun banyak rintangan yang bakal menghadang di depannya. Tapi mental pemenang tidak akan takluk oleh rintangan sebanyak apapun. Coba deh nonton film Sang Pemimpi yang bakal menginspirasikan kesuksesan. Memang sich masa depan ga ada yang pasti (jadi tertegun…) dan tugas kitalah untuk menentukan kualitas hidup seperti apa yang kita jalani dengan bersungguh-sungguh menjalani sepenggal episode hidup ini. Bukan berarti ga boleh sekali2 main n refreshing, boleh banget tuh malah dianjurkan. Karena hidup butuh variasi.
Jadi buat yang udah bangkit, lanjutkan…dan yang belum bangkit, maka bangkitlah! Sebelum penyesalan datang atas waktu yang telah berlalu. ”Jikan ga nai node isoide kudasai” à karena (sudah) tidak ada waktu, BERGEGASLAH! Bergegas dalam kebaikan dan capaian2 prestatif. Persembahkan yang terbaik selagi kita hidup. Allahu Akbar!
NB : Semoga Allah membersamai dalam langkah-langkah gegas kita. Aamiin…

KATA-KATA MOTIVASI :
“Sousa kanashimi wo yashasisa ni jibun rashisa wo cikara ni” à ubahlah kesedihan jadi kegembiraan, ubahlah keunikan (sesuatu yang beda) jadi kekuatan. (OST. Anime Naruto Little by Litle).
Anda selalu melakukan apa yang ingin anda lakukan. Ini terjadi pada setiap tindakan. Mungkin anda mengatakan bahwa Anda harus melakukan sesuatu, atau bahwa anda terpaksa melakukannya, tetapi sebenarnya apapun yang anda lakukan, anda melakukannya berdasarkan pilihan. Hanya anda yang memiliki daya untuk memilih bagi diri anda sendiri. (W. Clement Stone)
Orang-orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang bangun dan mencari situasi yang mereka inginkan dan, jika tidak dapat menemukannya, mereka menciptakannya. – George Bernard Shaw –
Ketika orang-orang yang sungguh-sungguh hebat menemukan bahwa mereka telah tertipu oleh petunjuk-petunjuk jalan di sepanjang jalan kehidupan, mereka hanya mengganti persneling dan melanjutkan perjalanan. – Nido Qubein –
Apa perbedaan antara hambatan dan peluang? Sikap kita terhadapnya. Setiap peluang memiliki kesulitan, dan setiap kesulitan mempunyai peluang. – J. Sidlow Baxter –
Kita semua dihadapkan pada sederet peluang besar yang dengan cerdik disembunyikan sebagai situasi-situasi yang mustahil. – Chuck Swindoll –
Kita tidak akan tahu siapa diri kita sampai kita melihat apa yang bisa kita lakukan. – Martha Grimes –
Percayai dirimu, maka kau takkan terhentikan. – Emily Guay –