Sabtu, 23 Juli 2011

SAYUR PUCUK DAUN PACE KUAH SANTAN




The story behind the recipe :
Hemm…pasti ga bakal kepikiran ya? Bikin sayur yang bahannya ga umum dipakai orang. Biasanya sich kalau enggak kubis, ya sawi, bayam, daun singkong, dan lain-lain. Aku sebenernya juga ga merencanakan membuat resep aneh ini.
Pas pulang ke rumah di desa Adipasir, sebuah desa di kecamatan Rakit, kabupaten Banjarnegara. Dan kebetulan juga aku lagi shaum sunnah. Kebetulan udah jam empat sore mau bikin makanan buat buka gitu tapi, setelah ngecek di meja makan ternyata eh ternyata tidak ada sayur ijo. Kebetulan (lagi! Lihat betapa banyak ‘kebetulan’ di tulisan ini) pula ga ada sayuran yang tersedia di dapur buat diolah. Selidik punya selidik, aku mencari bahan-bahan yang bisa dipakai untuk nyayur. Maka segeralah aku berkeliling kebun. Rumahku di desa loh…udah kusebutin tadi di atas ding, hihi… Di kebun ada tanaman bayam, daun melinjo (tentu sama pohonnya juga, hehe…), dan daun singkong yang semuanya tinggal metik doang.
Tapi, tiba-tiba aku teringat penyakit asam urat yang diderita mbahku dan ibuku. Dimana terdapat pantangan jenis bahan makanan yang perlu dihindari, antara lain ketiga jenis daun-daunan yang telah disebutkan di atas. Dan aku rasa aku enggak bakal tega bikin masakan yang membuat beliau-beliau sakit (hiks…)
Ketika kutoleh toleh toleh dan toleh lagi ke seantero kebun, aku menemukan banyak tanaman pace (mengkudu yang punya nama Latin Morinda Citrifolia) yang tumbuh tersebar di kebun samping rumah. Tanpa pikir panjang kupetiklah pucuk-pucuk daun pace, eh mengkudu itu karena tiba-tiba aku terinspirasi sebuah resep masakan yang pernah kubaca di majalah PKK. Selain juga karena penasaran kayak apa rasa daun pace mateng (kalau mentahnya aku ga tau juga sich). Maka terjadilah insiden ini, hahaha…
Ini dia resepnya…silakan disimak.

“Sayur Pucuk Daun Pace Kuah Santan”

Bahan-bahan :
Segenggam pucuk daun mengkudu alias pace
3 gelas santan kelapa

Bumbu :
1 sendok makan minyak goreng 
2 cm Kencur
3 butir Bawang merah
2 siung Bawang putih
Garam secukupnya
Gula secukupnya

Pengolahannya :
Cuci bersih daun mengkudu dan kemudian rebuslah dalam air mendidih selama ± 5 menit. Sambil menunggu daun empuk, siapkan bumbu2. Bawang putih dan kancur plus garam diulek sampai halus. Bawang merah dikupas dan diiris-iris tipis.
Setelah daun matang, angkat dan tiriskan. Daun yang sudah direbus diiris juga ya? Siapkan wajan untuk menumis bumbu, tunggu sampai minyak panas dan masukkan irisan bawang merah. Tunggulah sampai aroma bawang tercium kemudian masukkan bumbu yang sudah dihaluskan. Tumislah sampai bumbu harum.
Masukkan santan kelapa dan biarkan mendidih dalam api sedang. Setelah santan mendidih barulah dimasukkan irisan daun mengkudu tadi. Tunggu beberapa saat sampai santan mendidih lagi. Dan masukkan gula secukupnya.
Nah, selamat mencoba. Cukup simpel bikinnya, enggak ribet. Ada kejutan rasa misterius di ujung lidah yang siap membuat penikmatnya tercengang (apa coba?). Selain rasa segar di lidah karena aku pakai kencur untuk membumbuinya. Tekstur daunnya juga terasa lembut. Enak…oishi…tapi satu rasa misterius itu tadi…(hehe, jadi penasaran kan?). Silakan dicoba sendiri ya biar ga penasaran lagi.
Biar tambah lengkap makannya sama sambel terasi (buat yang suka pedes). Top dah…
Sambel Terasi

Sayur Pucuk Daun Pace Kuah Santan
   
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar