Sabtu, 23 Juli 2011

Manajemen Diri (sendiri) for Dummies



         Hidup, sering mengantarkan kita pada petualanagn2 ajaib yang tidak pernah kita sangka sebelunmnya. Misteri yang terkandung di dalamnya menarik orang untuk menggelutinya. Ya iyalah kita kan makhluk hidup! Udah ditakdirkan menjadi manusia dan harus hidup dalam dimensi waktu yang ditetapkan-Nya. Oke, mulai serius nih… Sudah menjadi suratan takdir kita menatap mayapada ini diuji dengan seperangkat persoalan2 : mudah-pelik, susah-senang, sehat-sakit, gagal-berhasil, lapang-sempit, aman-bencana, dan lain-lain.
Di sepenggal episode hidup ini kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Sungguh-sungguh menjalani hidup adalah tanda rasa syukur seorang hamba kepada Khaliknya. Dimana ia menjadi yang terbaik di bidang yang digelutinya dengan ikhtiar optimal dalam aktivitas kesehariannya. Untuk mampu memanfaatkan ‘modal’ yang telah diberikan Allah kepada kita. Kita perlu strategi khusus. Perlu manajemen (apa pula ini, nyebut2 kata itu…oke sabar2) yang baik untuk mensukseskan program-program hidup kita meraih impian dan harapan hidup.
Sebenernya niatan awal saya menulis tulisan ini khusus ditujukan buat anak kuliahan (karena saya juga masih kuliah, hehe…). Specially, buat mereka yang mungkin apesnya ga menonjol dalam bidang akademik ataupun bidang pengembangan pribadi. Harapan saya semoga bisa menjadi api penyemangat untuk wake up! Dan berjuang. Oke, udah siap?
Contohna ie, silahkeun diwaosan. (campur2 bahasa Sunda ga papa ya…) Cekitdot…
1.      Manajemen Prioritas
So pasti dong, kita punya prioritas dalam hidup ini. Apapun profesinya! (loh kita kan ngebahas anak kuliahan). Seorang mahasiswa agar berhasil dalam kuliahnya juga perlu manajemen prioritas yang baik. Dia perlu menyeimbangkan kuliah dan kegiatan keorganisasian yang diikuti (kalau jadi aktivis). Bagi yang bukan aktivis yang study oriented juga pasti punya targetan akademik yang mungkin akan menjadi pilihan profesinya kelak.
Biar cepat lulus ia perlu tekun dalam proses perkuliahan. Karena cepat lulus artinya cepat memasuki belantara persaingan kerja. Dan bergegas mengejar impian yang selama ini masih jadi angan-angan belaka. Mungkin menikah, jadi menejer, punya bisnis sendiri, nerbitin buku, dan lain-lain akan menjadi terminal pencapaian di usia berikutnya.
Sering juga kita jumpai ada mahasiswa yang dibela-belain lulus telat karena keasyikan berorganisasi, sibuk main kesana-kemari, merasa saljur (salah jurusan) yang bikin kuliah ogah2an atau alasan2 lain yang bikin orang kagak maju2. Ga salah juga siy, tapi ya itu kurang baik. Karena udah berlaku tidak amanah. Iya, memangnya yang membiayai kuliah siapa hayo? Orang tua kan? Nah, meskipun kuliah bukan di jurusan idaman (buat yang ngaku salah jurusan) kita harus profesional menjalaninya (ciee..). Caranya dengan membuktikan bahwa kita mampu lulus tepat waktu dengan IPK >3. Setelah itu, mau ngapain aja terserah. Seperti orang yang lolos dari kerangkeng gara-gara kuliah di jurusan yang ga diminati (kayak napi, ciaa, apa coba?)
Memang cukup menyiksa kalau terpaksa manjalani kuliah saljur. Nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Apa boleh buat, kita bikin bubur ayam yang enak dengan tambahan suwiran daging ayam, kacang goreng, irisan seledri, bawang goring, emping, dan diracik dengan tambahan bumbu spesial. Kemudian jadilah bubur ayam special (maksa ga yach?). seperti itu seninya. Manajemen prioritasnya adalah menjalani kuliah sebaik-baiknya, semaksimal mungkin karena kita sudah terlanjur memilih kuliah. Jalani dengan keseriusan dan fokus. Karena kuliah itu bukan semata belajar ilmunya, kuliah itu belajar bersosialisasi, belajar pola piker yang benar, dan hal-hal abstrak lainnya. Bahkan jurusan yang kita ambil sekarang tuh belum tentu menentukan karier masa depan kita, maksudnya banyak orang yang berkarir di luar jurusan yang mereka pelajari di kampus.
Cari orang2 yang sevisi dengan kita yang mampu membuat kita termotivasi. Hal itu bisa mengawetkan kita dalam orbit fokus kuliah. Banyak keuntungan yang bakal kita dapet, misalnya kalau kita udah mulai ogah2an ngerjain tugas kuliah, pasti ada yang akan selalu cerewet mengingatkan keteledoran kita. Kalau ngerasa ga kuat bisa mencari wasilah lain sebagai penyeimbnag, misalnya ikut organisasi yang diminati. Dan totallah melakukan keduanya, meski prioritas utama tetap kuliah. Kalau udah ga kuat juga, pindah jurusan gih! (buat yang saljur).

2.      Manajemen waktu
This most most important untuk semua lini kehidupan. Dimanapun orangnya mau di kutub utara sampai di kutub selatan, pokoknya seluruh orang di segala penjuru dunia tunduk pada sunatullah ini (loh?) maksudnya setiap orang wajib melakukan perbuatan utama untuk berhasil menjalani hidup ini. Ngutip kata-kata di film Miracle Worker : “Terkadang dunia bukanlah tempat yang baik untuk siapapun.” Apalagi buat para difable, orang yang normal aja sering kewalahan menghadapi lara dan lapa kehidupan. Iya ga?
Karenanya tidak heran kalau keberhasilan manajemen waktu ini menjadi salah satu kunci kemenangan suatu kaum. Bahwasanya orang yang pandai memanfaatkan waktu di kehidupannya ia bakal mampu meraih kegemilangan dan kejayaan. Dalam penguasaan teknologi saat ini misalnya, kamu bisa lihat siapa mereka yang menguasai teknologi paling mutakhir. Itu! (gaya Mario Teguh mode on, hehe…)
Kalau orang Barat bilang time is money. Maka orang Jepang akan bilang “toki wa kagaku” yang artinya “waktu adalah ilmu.” Hemmm, jadi ngiri sama orang Jepang. Mereka adalah contoh bangsa yang efisien dalam memanfaatkan waktu. Orang Barat juga ding!
Jadi, atur waktu sebaik-baiknya. Jangan sampai keteteran karena kita mengabaikan sebagian tugas yang diberikan pada kita. Kalau memang itu terjadi kita perlu minta bantuan dan tahu kepada siapa kita mesti minta tolong.

3.      Manajemen Keuangan
Karena keuangan kita terbatas untuk meraih yang kita impikan, makanya perlu dimanajemeni. Kalau kita adalah mahasiswa, maka memilih lulus cepat dengan nilai memuaskan adalah prioritas yang bagus untuk keuangan, hehe…. Ya, bisa dipikirkan sendirilah. Artinya kan jadi ga perlu ngulang matkul (mata kuliah) dan ga perlu bayar SPP lagi untuk kelanjutan studi yang kagak selesai2. Beuh…mana ada kuliah murah!
Sebagai gambaran, untuk menuntut ilmu di kampus tempat kita kuliah pasti dibutuhkan biaya sewa kos (bagi yang kos), ongkos makan, SPP tentu saja, uang beli buku, dll. Bisa dibayangkan kalau kuliahnya “diperpanjang” pastinya terjadi “penggelembungan dana” pada pos-pos pembiayaan di atas. Rumit bagi saya untuk memikirkan berapa nominalnya.

4.      Manajemen Tenaga
Jangan sampai kita tidak care sama badan kita sendiri ya karena terlalu semangat mengejar impian. Membiarkan diri terforsir tanpa istirahat bukanlah hal yang baik. Mengingat biaya sakit itu mahal, jadi jagalah kesehatan dengan baik. Kalau sudah waktunya istirahat ya beristirahatlah meski sejenak.
Asupan makanan yang bergizi juga sangat penting untuk menjaga tubuh biar tetap prima. Nutrisi yang mencukupi seringkali berpengaruh pada kinerja sumberdaya manusia bersangkutan selain faktor soft skill di dalam dirinya. Tahu kebiasaan orang Jepang yang doyan banget makan ikan laut? Yups, itu mungkin salah satu cara menjaga kesehatan yang baik. Karena ditengarai ikan laut banyak mengandung omega 3 dan 6 yang berfungsi dalam  proses berpikir di otak kita.
Selain beristirahat, makanan bergizi, ternyata olah raga juga ambil peranan penting dalam menyehatkan tubuh kita loh… Maka setiap ada kesempatan untuk olah badan maka manfaatkanlah. Bisa push up, sit up, atau gerakan senam ringan selama 10 menit di pagi hari. Lakukanlah demi kebaikan diri sendiri. Oke…

5.      Manajemen Pikiran
Pikirkanlah hal-hal yang penting aja. Jangan menghempaskan diri kita pada pikiran yang tidak penting. Rugi! Mungkin pikiran berpengaruh besar sama yang namanya gaya hidup. Yang pasti arahkan pikiran kita pada tujuan yang ingin kita capai. Lakukan afirmasi-afirmasi sebelum kita beranjak tidur dan ulangi lagi setelah bangun tidur. Ini akan membantu sekali untuk memfokuskan pikiran dalam mencapai tujuan.
Sangat dianjurkan untuk membaca buku-buku motivatif karena itu akan berpengaruh positif pada kinerja kita menghasilkan “buah pikiran” yang baik dan qualified alias kompeten (nyambung ga sich?). Seraplah energi positif sebanyak-banyaknya selagi masih muda. Baik itu dari buku, lingkungan pergaulan, film, guru, atau dari pengalaman hidup. Itu semua akan mendewasakan kita untuk menjadi insan yang kehadirannya di bumi ini sekaligus juga menghadirkan manfaat buat orang lain. Bravo!


The last but not least. Walau apapun yang terjadi, kuliah ga sesuai minat, didesak ortu buat milih jurusan tertentu, atau merasa punya hambatan mental yang menggulung laksana deburan ombak di pantai (ehem…). Kita harus bertanggung jawab pada apa yang telah kita pilih untuk kita lakukan dalam hidup ini. Dalam hal ini kuliah. Menjadi pribadi yang amanah dalam menjalani pilihan hidup kita ini akan membuat diri kita berharga. Setidaknya untuk diri kita dan ortu yang telah mengorbankan segalanya untuk anak kesayangannya: kita. Wajib bagi kita untuk membahagiakan ortu dengan mempersembahkan keberhasilan kita (jadi terharu...)
Pokoknya  ingat2 semua pengorbanan orang yang menyayangi kita dan kita ingin membalas pengorbanan mereka dengan persembahan terbaik yang kita bisa. Semangat…! So, untuk menjadi dewasa kitalah yang memilih dengan segala proses yang terjadi dalam diri kita, bukan kita cari di luar sana.
 Karena dengan kedewasaan seseorang akan memiliki penghargaan diri yang baik yang memotivasinya untuk meraih capaian2 prestatif dalam hidupnya. Meskipun banyak rintangan yang bakal menghadang di depannya. Tapi mental pemenang tidak akan takluk oleh rintangan sebanyak apapun. Coba deh nonton film Sang Pemimpi yang bakal menginspirasikan kesuksesan. Memang sich masa depan ga ada yang pasti (jadi tertegun…) dan tugas kitalah untuk menentukan kualitas hidup seperti apa yang kita jalani dengan bersungguh-sungguh menjalani sepenggal episode hidup ini. Bukan berarti ga boleh sekali2 main n refreshing, boleh banget tuh malah dianjurkan. Karena hidup butuh variasi.
Jadi buat yang udah bangkit, lanjutkan…dan yang belum bangkit, maka bangkitlah! Sebelum penyesalan datang atas waktu yang telah berlalu. ”Jikan ga nai node isoide kudasai” à karena (sudah) tidak ada waktu, BERGEGASLAH! Bergegas dalam kebaikan dan capaian2 prestatif. Persembahkan yang terbaik selagi kita hidup. Allahu Akbar!
NB : Semoga Allah membersamai dalam langkah-langkah gegas kita. Aamiin…

KATA-KATA MOTIVASI :
“Sousa kanashimi wo yashasisa ni jibun rashisa wo cikara ni” à ubahlah kesedihan jadi kegembiraan, ubahlah keunikan (sesuatu yang beda) jadi kekuatan. (OST. Anime Naruto Little by Litle).
Anda selalu melakukan apa yang ingin anda lakukan. Ini terjadi pada setiap tindakan. Mungkin anda mengatakan bahwa Anda harus melakukan sesuatu, atau bahwa anda terpaksa melakukannya, tetapi sebenarnya apapun yang anda lakukan, anda melakukannya berdasarkan pilihan. Hanya anda yang memiliki daya untuk memilih bagi diri anda sendiri. (W. Clement Stone)
Orang-orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang bangun dan mencari situasi yang mereka inginkan dan, jika tidak dapat menemukannya, mereka menciptakannya. – George Bernard Shaw –
Ketika orang-orang yang sungguh-sungguh hebat menemukan bahwa mereka telah tertipu oleh petunjuk-petunjuk jalan di sepanjang jalan kehidupan, mereka hanya mengganti persneling dan melanjutkan perjalanan. – Nido Qubein –
Apa perbedaan antara hambatan dan peluang? Sikap kita terhadapnya. Setiap peluang memiliki kesulitan, dan setiap kesulitan mempunyai peluang. – J. Sidlow Baxter –
Kita semua dihadapkan pada sederet peluang besar yang dengan cerdik disembunyikan sebagai situasi-situasi yang mustahil. – Chuck Swindoll –
Kita tidak akan tahu siapa diri kita sampai kita melihat apa yang bisa kita lakukan. – Martha Grimes –
Percayai dirimu, maka kau takkan terhentikan. – Emily Guay –

Tidak ada komentar:

Posting Komentar