NURROHMAH HIDAYANTI
Alumni
FE Universitas Sebelas Maret
ABSTRACT
This research
aims to analyze the firm size influence, profitability, growth opportunity, and cost of debt to
leverage. The population
in this research is all of the real estate and property companies which are
listed in Indonesian Stocks Exchange in the year of 2005-2009. The sample of
this research are 107 observation units. Those are observed by using purposive
technique sampling. Analize by multiple regression alalysis. The result of
partial influence shows that the firm size, growth opportunity and cost of debt
do not influence leverage significantly. Profitability influence leverage
significantly. The firm size, growth opportunity and cost of debt influence
leverage simultaneously.
Key words: firm size, profitability,
growth opportunity, cost of debt, and
leverage
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi yang sangat pesat pada masa globalisasi seperti saat sekarang ini menuntut
perusahaan untuk mengembangkan strategi-strategi baru untuk mempertahankan
keberlangsungan bisnisnya. Selain karena maraknya persaingan yang semakin
kompetitif perusahaan dituntut untuk mengelola keuangan perusahaan dengan baik.
Era globalisasi sekarang ini terdapat banyak perusahaan real estate yang menawarkan apartemen yang berada di pusat kota.
Fenomena yang terjadi sekarang bagi para eksekutif adalah memiliki apartemen
yang dekat dengan tempat bekerja dan berada di daerah strategis. Sehingga akses
ke tempat kerja tidak memakan waktu lama dan biaya transportasi lebih dihemat.
Apalagi di daerah perkotaan yang mudah sekali terjadi kemacetan. Maka efisiensi
waktu sangat diperlukan. Salah satu caranya yaitu dengan kepemilikan apartemen
di tempat strategis di kota.
Industri real estate dan property merupakan
industri yang bergerak di bidang pembangunan gedung-gedung fasilitas umum.
Pasar properti secara umum dibagi menjadi tiga. Pertama adalah residental
property, yang meliputi apartemen, perumahan, flat, dan bangunan
multi unit; kedua commercial property, yaitu properti yang dirancang
untuk keperluan bisnis, misalnya gedung penyimpanan barang dan areal parkir;
dan yang ketiga adalah industrial property, yaitu properti yang
dirancang untuk keperluan industri, misalnya bangunan-bangunan pabrik (Kusumaningrum, 2010).
Pada hampir semua negara termasuk
Indonesia, sektor industri property dan real estate merupakan sektor dengan karakteristik
yang sulit untuk diprediksi dan berisiko tinggi. Sulit diprediksi artinya,
pasang surut sektor ini memiliki amplitudo yang besar yaitu pada saat terjadi
pertumbuhan ekonomi yang tinggi industri property dan real estate mengalami booming
dan cenderung over supplied, namun sebaliknya pada saat pertumbuhan
ekonomi mengalami penurunan, secara cepat sektor ini akan mengalami penurunan
yang cukup drastis pula. Industri sektor properti dan real estate dikatakan
juga mengandung risiko tinggi, hal ini disebabkan pembiayaan atau sumber dana
utama sektor ini pada umumnya diperoleh melalui kredit perbankan, sementara
sektor ini beroperasi dengan menggunakan aktiva tetap berupa tanah dan
bangunan. Meskipun tanah dan bangunan dapat digunakan untuk melunasi utang
tetapi aktiva tersebut tidak dapat dikonversikan kedalam kas dalam waktu yang
singkat, sehingga banyak pengembang (developer) tidak dapat melunasi
utangnya pada waktu yang telah ditentukan. Disamping aktiva tetap, ketidakmampuan
pengembang dalam melunasi utang biasanya disebabkan oleh adanya penurunan
tingkat penjualan. Terjadinya penurunan ini merupakan akibat dari adanya
spekulasi tanah (mark-up tanah) yang membuat harga tanah menjadi mahal,
sehingga menyebabkan tingginya harga jual rumah dan bangunan. Mahalnya harga
jual rumah dan bangunan yang diikuti kecenderungan over supplied, menyebabkan
tingkat penjualan jauh dibawah target yang telah ditetapkan.
Meskipun demikian, dalam
kenyataannya sektor ini cukup diminati oleh banyak kalangan pengusaha dan
mendapat dukungan penuh dari perbankan yang menyediakan portofolio kreditnya untuk
property (Kusumaningrum, 2010).
Brigham dan Houston (2006) menyebutkan bahwa
kebijakan struktur modal melibatkan adanya suatu pertukaran antara risiko dan
pengembalian, penggunaan lebih banyak hutang akan meningkatkan risiko yang
ditanggung oleh para pemegang saham. Namun penggunaan hutang yang lebih besar
biasanya akan menyebabkan terjadinya ekspektasi tingkat pengembalian atas
ekuitas yang lebih tinggi. Oleh karena itu struktur modal yang optimal harus
mencapai suatu keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga dapat
memaksimalkan nilai perusahaan.
Christianti (2006)
menyatakan bahwa perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dan kompleks tidak
mempunyai kendala untuk memperoleh hutang dari pihak luar. Titman dan Wessels
(1988) menyatakan bahwa perusahaan kecil banyak mempunyai leverage dibandingkan dengan perusahaan besar dan lebih memilih
untuk melakukan hutang jangka pendek dibandingkan dengan menerbitkan hutang
jangka panjang karena biaya tetap yang lebih rendah berhubungan dengan
alternatif tersebut.
Berdasarkan pecking order theory, perusahaan dengan
level yang lebih kecil mempunyai asimetric
information yang tinggi dan sedikit untuk mendapatkan sumber dana eksternal
(hutang) (Frank dan Goyal, 2003). Adrianto dan
Wibowo (2007) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki ukuran yang semakin
besar biasanya lebih terdiversifikasi, dimana perusahaan memiliki reputasi yang
lebih baik dan menghadapi kendala informasi yang lebih rendah, sehingga
perusahaan cenderung mendanai keuangannya dari sumber yang sensitif terhadap
informasi internal, yaitu dengan ekuitas melalui pasar modal.
Sektor properti sebagai salah satu sektor yang
penting di Indonesia. Karena sektor properti merupakan indikator penting untuk
menganalisis kesehatan ekonomi suatu negara. Industri properti juga merupakan
sektor yang pertama memberi sinyal jatuh atau sedang bangunnya perekonomian
sebuah negara.
Sektor ini merupakan salah satu sektor yang
volatilitasnya cukup tinggi. Ketika pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan,
secara cepat sektor ini akan mengalami penurunan yang cukup drastis. Industri
pada sektor real estate dan property mengandung risiko tinggi, hal ini
disebabkan pembiayaan atau sumber dana utama sektor ini pada umumnya diperoleh
melalui kredit perbankan, sementara sektor ini beroperasi dengan menggunakan aktiva
tetap berupa tanah dan bangunan.
Dalam studi ini meneliti pengaruh
ukuran perusahaan, profitabilitas, kesempatan pertumbuhan, dan biaya hutang
terhadap leverage.
Leverage
Leverage didefinisikan
sebagai penggunaan aktiva atau dana yang dalam penggunaan dana tersebut
perusahaan harus menutup biaya tetap (Riyanto, 2000). Leverage merupakan hasil dari penggunaan biaya aset tetap atau dana
untuk menambah pengembalian pada kepemilikan perusahaan.
Leverage perusahaan
dibagi menjadi dua yaitu operating
leverage dan financial leverage. Operating leverage menunjukkan seberapa
besar biaya tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan. Sedangkan financial leverage merupakan suatu
ukuran yang menunjukkan sampai sejauhmana sekuritas digunakan dalam struktur
modal. Penggunaan aktiva dengan biaya tetap dengan harapan bahwa keuntungan
yang dihasilkan oleh penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup beban
operasional berupa biaya tetap dan biaya
variabel. Sehingga penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan untuk
memperbesar pendapatan per lembar saham biasa (Purwoko, 2009).
Ukuran Perusahaan dan Leverage
Firm
Size atau ukuran perusahaan dimana perusahaan yang lebih
besar cenderung memiliki sumber permodalan yang lebih teridentifikasi dan perusahaan
yang masih kecil akan mengalami dampak kesulitan untuk memasuki area pasar
modal. Karena kemudahan akses dalam pasar modal cukup berarti untuk
fleksibilitas dan kemampuan untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga
perusahaan besar memiliki rasio pembayaran yang lebih tinggi daripada
perusahaan kecil (Al-Malkawi, 2008).
Semakin
besar aktiva yang dimiliki perusahaan maka semakin banyak modal yang ditanam,
semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran piutang, dan semakin
besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal oleh
masyarakat (Sudarmaji dan Sularto dalam Nofandrilla, 2008). Dalam penelitian
ini ukuran perusahaan diukur dengan total aset perusahaan, karena total aset
lebih dapat mengukur besar-kecilnya perusahaan.
Profitabilitas
dan Leverage
Profitabilitas adalah
tingkat keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan
operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan para pemegang saham adalah
keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban
bunga dan pajak. Tingkat
profitabilitas suatu perusahaan menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan
dalam kebijakan struktur modal. Pambudi (2011) menemukan bahwa profitabilitas,
struktur aset, dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap leverage.
Kesempatan Pertumbuhan dan Leverage
Pertumbuhan
perusahaan dapat didefinisikan sebagai peningkatan yang terjadi pada
perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan yang berarti pula bahwa
kesempatan bertumbuh perusahaan semakin tinggi, maka akan semakin besar
kebutuhan dana yang diperlukan. Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan
tinggi pada umumnya merupakan perusahaan kecil (Habibah, 2002). Berdasarkan hasil penelitian
Maharamya (2010) menunjukkan bahwa growth
opportunity berpengaruh positif terhadap leverage dapat diterima (signifikan positif).
Biaya Hutang
dan Leverage
Biaya utang
perusahaan tidak lain adalah sebesar tingkat keuntungan yang diminta (required rate return) oleh investor
(pemilik dana). Besarnya tingkat keuntungan yang diminta investor (kd)
tersebut adalah sama dengan tingkat bunga yang menyamakan present value penerimaan di masa datang yang berupa bunga dan
pembayaran pokok pinjaman dengan dana yang diberikan saat ini yaitu harga surat
berharga atau obligasi (Sartono, 1997).
Tingkat suku bunga yang harus dibayar utang
mempengaruhi jumlah utang yang diminta oleh perusahaan. Suku bunga yang rendah
akan mendorong permintaan sedangkan tarif tinggi diharapkan
dapat menurunkan rasio leverage
perusahaan. Perilaku ini juga diterapkan dalam industri real estate dimana
karena rendahnya sejarah retur, pemenuhan kewajiban oleh manajemen yang
baik dapat mewakili besarnya keunggulan kompetitif bagi perusahaan (Morri dan
Cristanziani, 2009).
METODE
Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis karena penelitian
ini menggunakan hipotesis yang hipotesisnya sudah dapat ditentukan di awal
penelitian (Hartono, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara ukuran perusahaan, profitabilitas, kesempatan pertumbuhan, dan biaya
hutang terhadap leverage. Penelitian ini termasuk dalam
penelitian kausal yaitu penelitian yang menyatakan hubungan satu variabel
menyebabkan perubahan variabel yang lainnya, yang mempengaruhi adalah variabel
independen dan yang dipengaruhi adalah variabel dependen (Hartono, 2004) dimana
ukuran perusahaan, profitabilitas, kesempatan pertumbuhan, dan biaya hutang
sebagai variabel independen dan leverage
sebagai variabel dependen.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi
karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar di BEI tahun 2005-2009. Data yang digunakan dalam penelitian berupa
laporan keuangan sebagai satu kesatuan, sehingga study setting dalam penelitian ini adalah lingkungan riil atau field setting (Hartono, 2004). Berdasarkan
waktu penelitiannya, penelitian ini merupakan penelitian pooled data yaitu pengumpulan data penelitian melibatkan banyak
waktu tertentu dengan banyak sampel (Hartono, 2004).
Analisis
menggunakan semua perusahaan real estate
dan property yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia didasarkan pada data panel. Empat variabel independen yaitu ukuran perusahaaan,
profitabilitas, kesempatan pertumbuhan, dan biaya hutang dipelajari selama periode lima tahun.
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan real
estate dan property yang sudah go public dan terdaftar di BEI untuk
tahun 2005 – 2009. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu sampel yang
sengaja ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh
peneliti untuk mendapatkan sampel yang representatif. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Variabel independen. Variabel independen dalam
penelitian ini meliputi :
a.
Ukuran perusahaan. Dihitung berdasarkan logaritma
natural total aktiva.
FIRM SIZE = Ln
(Total Aktiva)
b. Profitabilitas. Dalam studi ini profitabilitas
dihitung menggunakan perbandingan EBIT dan total aktiva. Digunakan rumus
sebagai berikut:
PROFITABILITY = EBIT / Total Aktiva
c. Kesempatan pertumbuhan. Proksi pengukuran growth
opportunities dalam penelitian ini adalah perbandingan
antara market
value of equity dan book value of equity (Booth, et.al., 2001). Dengan memilih proxy nilai pasar,
pada kasus ini price to book value.
Opportunity Growth = PBV Ratio
d.
Biaya hutang. Variabel ini
diukur melalui rasio
beban keuangan dibagi total hutang.
COD = Beban Keuangan : Total Hutang
2. Variabel dependen. Variabel dependen dalam model penelitian
ini adalah leverage yang dihitung berdasarkan perimbangan antara jumlah hutang dengan total aktiva.
LEV
= Total Hutang : Total Aktiva
Analisis yang dilakukan terhadap data yang
telah dikumpulkan adalah analisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,
kesempatan pertumbuhan, dan biaya hutang terhadap leverage perusahaan real
estate dan property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2009. Dalam analisis ini digunakan
analisis regresi linier berganda (Multiple
Regression) dengan persamaan sebagai berikut:
LEVi = α + β1 × LNSIZEi +
β2× PROFITi + β3 × GRWOPi + β4 × CODi
+ εi
Keterangan :
LEV = Leverage
α =
koefisien persamaan regresi
SIZE
= Firm Size / ukuran
perusahaan
PROFIT = Profitability / Profitabilitas
GRWOP = Growth
Opportunity/ kesempatan pertumbuhan
COD
= Cost of Debt /biaya hutang
b1, b2, b3, b4 = koefisien perubahan nilai
ε = Error.
Ini merupakan simbol tidak ada kesalahan praktis dalam perhitungan.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil uji
regresi bahwa nilai signifikan LNSIZE sebesar 0,805 dan nilai signifikan PROFIT
sebesar 0,023, nilai signifikan GRWOP sebesar 0,867 dan nilai signifikan COD
sebesar 0,549 dimana dari kesemua variabel independen tersebut yang menunjukkan
nilai signifikan yang lebih besar dari α = 0,05 terdiri dari LNSIZE, GRWOP, dan
COD. Sedangkan variabel PROFIT menunjukkan nilai signifikan lebih kecil dari α
= 0,05. Hasil pengujian memberikan informasi bahwa dari persamaan regresi ada
satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap leverage perusahaan yaitu PROFIT. Dan
ada tiga variabel yang secara parsial tidak berpengaruh signifikan pada leverage perusahaan yaitu LNSIZE, GRWOP,
dan COD. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel PROFIT berpengaruh signifikan
terhadap leverage, sedangkan variabel
LNSIZE, GRWOP, dan COD secara parsial tidak berpengaruh terhadap leverage perusahaan. Hasil analisis juga
menunjukkan bahwa keempat variabel bebas secara bersama-sama memiliki nilai
1,835. Hasil uji regresi dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini :
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Kesempatan Pertumbuhan, dan Biaya Hutang terhadap Leverage
Variabel Bebas
|
Koefisien Regresi
|
Nilai sig. Uji t
|
Nilai sig. Uji F
|
Ukuran Perusahaan
|
-0,007
|
0,805
|
1,835
|
Profitabilitas
|
-1,473
|
0,023
|
|
Kesempatan Pertumbuhan
|
0,005
|
0,867
|
|
Biaya Hutang
|
-0,486
|
0,549
|
* Signifikan pada tingkat signifikansi 0,005
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage. Tanda koefisien variabel
-0,007 menunjukkan adanya hubungan negatif antara kedua variabel, atau semakin
besar ukuran perusahaan maka semakin rendah leverage
perusahaan Temuan penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan Heryanto (2004) dan Pambudi (2011).
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage. Tanda
koefisien negatif variabel profitabilitas -1,473 menunjukkan kecenderungan
bahwa semakin besar profitabilitas perusahaan, maka semakin kecil leverage perusahaan. Temuan ini
konsisten dengan hasil penelitian Aristasari (2006) dan Erdiana (2011).
Penelitian ini juga
menghasilkan bahwa kesempatan pertumbuhan tidak
berpengaruh terhadap leverage. Tanda
koefisien variabel kesempatan pertumbuhan yaitu sebesar 0,005 dan bertanda
positif menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan hubungan yang positif antara
kedua variabel, atau semakin tinggi kesempatan pertumbuhan perusahaan maka
semakin tinggi pula leverage
perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Aristasari (2006).
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 1.
menunjukkan bahwa biaya hutang memiliki pengaruh negatif signifikan
terhadap leverage. Tanda koefisien
variabel biaya hutang sebesar 0,486 bertanda negatif menunjukkan hubungan yang
negatif antar kedua variabel, atau semakin tinggi biaya hutang maka semakin
rendah leverage. Hasil uji parsial
ini sejalan dengan penelitian Padron et al (2005).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat hutang (leverage)
perusahaan real estate dan property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2009 dengan menggunakan variabel
ukuran perusahaan, profitabilitas, kesempatan pertumbuhan, dan biaya hutang sebagai variabel independen atau penjelas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1.
Uji Parsial
a.
H1 : ukuran
perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap leverage
Hasil uji empiris menyatakan H1 ditolak.
Penelitian ini mendukung hasil penelitian Heryanto (2004) menunjukkan bahwa
aktiva tetap dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap leverage.
b.
H2 : profitabilitas
memiliki pengaruh positif terhadap leverage
Uji parsial pengaruh
profitabilitas terhadap leverage
menyatakan H2 ditolak. Mendukung hasil penelitian Erdiana (2011) membuktikan bahwa pengaruh secara parsial firm profitability tidak berpengaruh terhadap leverage.
c.
H3 : kesempatan
pertumbuhan berpengaruh positif terhadap leverage.
Uji empiris dalam penelitian
ini menyatakan H3 diterima. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Heryanto (2004) menunjukkan bahwa
kesempatan pertumbuhan berpengaruh positif terhadap leverage.
d.
H4 : biaya hutang memiliki pengaruh negatif terhadap leverage
H4
dinyatakan diterima.
Penelitian ini didukung oleh Morri dan Cristanziani (2009) bahwa biaya hutang bukan variabel
yang signifikan dalam menjelaskan leverage. Yang mengimplikasikan lebih banyak perusahaan
leveraged dikarakteristikkan melalui
tingginya biaya hutang.
e. H5
: ukuran perusahaaan, profitabilitas, kesempatan pertumbuhan, dan biaya hutang secara simultan berpengaruh terhadap leverage perusahaan real estate dan property yang
terdaftar di BEI. Berdasarkan uji empiris yang dilakukan dalam penelitian ini
maka H5 dinyatakan diterima.
2. Dari hasil uji F variabel penelitian meliputi
ukuran perusahaan, profitabilitas,
kesempatan pertumbuhan, dan biaya hutang secara simultan atau tidak berpengaruh terhadap leverage. Penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Morri dan Cristanziani (2009), yang menyatakan bahwa secara bersama-sama variabel firm size, profitability, growth
opportunities, cost of debt, ownership structure dan category berpengaruh signifikan pada leverage perusahaan real estate dan property.
3. Hasil koefisien beta standar menunjukkan bahwa
profitabilitas (profitability)
mempunyai pengaruh paling besar terhadap leverage
perusahaan
real estate dan property dibandingkan dengan
variabel independen lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas akan
memperkecil rasio hutang yang dimiliki perusahaan karena adanya bagian dari
laba ditahan yang digunakan untuk pembiayaan modal perusahaan.
Saran
1.
Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan
variabel yang lebih banyak.
2.
Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang.
3. Penelitian
selanjutnya sebaiknya menggunakan variabel-variabel bebas lain yang diduga
berpengaruh signifikan terhadap leverage,
misalnya asset tangibility, struktur
aset, likuiditas, ownership structure
dan operation risk.
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto
dan Wibowo. 2007. Pengujian Teori Pecking
Order pada Perusahaan-perusahaan Non Keuangan LQ45 Periode 2001-2005.
Manajemen Usahawan Indonesia. 12. 43-53.
Al-Malkawi,
Husam Aldin Nizar. 2008. Factor
Influencing Corporate Dividend Decision: Evidence From Jordanian Panel Data.
International Journal of Business. 177 – 195.
Aristasari,
Gina. 2006. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Leverage Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Food
and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Skripsi Fakultas
Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Brigham,
Eugene F dan Houston, JF. 2006. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Edisi kesepuluh, buku 2. Diterjemahkan oleh Ali Akbar
Yulianto. Salemba Empat : Jakarta.
Christianti,
Ari. 2006. Penentuan Perilaku Kebijakan
Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta : Hipotesis
Static Trade Off atau Pecking Order Theory. Simposium Nasional Akuntansi 9.
Padang. 23 – 26 Agustus.
Frank,
M.Z. and V.K. Goyal. 2003. Capital
Structure Decision. Journal of Financial Economics.
Habibah,
S. 2002. Dinamika Faktor-faktor yang
Menentukan Struktur Modal Perusahaan Tahun 1992 – 1997. Tesis Pasca
Sarjana, Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Hartono,
Jogiyanto M. 2004. Teori Portofolio dan
Investasi. BPFE : Yogyakarta.
Heryanto,
Florentina. 2004. Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Leverage pada Perusahaan-perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEJ. Tesis Pasca Sarjana, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.
Semarang.
Kusumaningrum,
Eka Amelia. 2010. Analisis Pengaruh
Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur
Modal (Studi Kasus Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI
Tahun 2005-2009). Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.
Semarang
Morri, Giacomo dan
Cristanziani, Fabio. 2009. “What Determines the Capital Structure of Real
Estate Companies? An Analysis of The EPRA/NAREIT Europe Index”. Journal of Property Investment & Finance.
Pp 318 – 372;
Nofandrilla. 2008. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. FE UNS : Surakarta.
Padron, Y.G., Apolinario,
R.M.C, Santana, O.M., Martel, V.C.M., and Sales, L.J. 2005. “Determinant
Factors of Leverage: An Empirical Analysis of Spanish Corporation”. The Journal of Risk Finance, Vol.6,
pp.60 – 68.
Pambudi, Yoga Aditya. 2011. Analisis Pengaruh Dividend Payout,
Profitabilitas, Risiko Bisnis, Struktur Aset, Likuiditas, Tingkat Pertumbuhan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Leverage Perusahaan (Studi pada
Perusahaan-perusahaan Manufaktur yang Telah Go Public yang Terdaftar di BEI
Periode 2005-2008). Skripsi FE UNS. Surakarta
Sartono, Agus R. 1997. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.
Edisi ketiga, BPFE : Yogyakarta.
Titman, S., dan R. Wessels.
1988. “The Determinant of Capital Structure Choice”. Journal of Finance. 43, 1-21.